Friday, June 30, 2006

logika Tuhan

God will understand, if not, then He ain't ...(Ballian, Son of Godfrey)

seorang teman berbicara meracau, jika Tuhan MahaBenar maka ia bisa MahaSalah...

Sebuah cahaya adalah zat, terang adalah sifatnya. jika Ia hadir maka terang adalah ada dan gelap itulah tiada.
gelap adalah fana. terang meniadakan gelap, begitu pula benar meniadakan salah.
ALLAH "tidak memiliki" lawan sifat. Ia tunggal. hanya ciptaanNya yang mendua sifat. demi sebuah keseimbangan. kebaikan-kejahatan, malikat-iblis, nyata-fana, dunia-akhirat... jika kita menurunkan logika dari sifatNya maka tiada lain tiada bukan segala yang buruk adalah fana karena Ia nyata. maka dari sifat-sifatNya adalah jalan menuju tunggal. cinta pada kebaikan dan benci pada kejahatan.

:bingung untuk tidak bimbang

7 comments:

Pecintalangit said...

Sesungguhnya Allah maha mengetahui yg tersembunyi di langit dan di bumi, dan sesungguhnya DIA maha mengetahui segala isi hati. (TQS.Fathir:38).

Anonymous said...

naha bet urang di sebut meracau,..

satu interpretasi telah dibuat tetapi apakah kesan yang telah dibuat itu dapat memonopoli bahkan cenderung merasa arogan atas kesan-kesan lain yang ada di dalam dunia, yang banyak kalangan telah sepakat, disebut fana ini?

Waallahu Alam Bisawam..

seorang teman yang sedang meracau..

Anonymous said...

nya ceuk urang mah pernyataan maneh euweuh artina, jadina meracau...hanya permainan logika saja...

saya tidak merasa memonopoli, saya hanya mengatakan konsep Tuhan menurut saya....bukankah AKU sesuai prasangka hamba-KU..

Anonymous said...

bahkan sebuah permainan ceuk urang mah aya artina, terlalu memaksakan kondisi tertentu agar memiliki arti hanya akan menjadikan hal2 lain selain yang berarti menjadi sia-sia.
padahal, mungkin, kita sepakat bahwa tiada yang sia-sia terjadi di dunia ini.
hal menjadi sia-sia ketika si makhluk 'gagal'/'malas' mencari arti dari sebuah kesia-siaan tersebut..

kadang apa yang dirasa oleh individu seringkali berbeda dengan apa yang terjadi pada individu yang lainnya..

ayuena urang meracau deui ah;
AKU sesuai prasangka hamba-KU

mun ceuk maneh naha bet muncul, urang poho apakah ieu qur'an or hadist, kalimat ieu???

masalah sifat dualitas yang terjadi di diri makhluk;
apakah sesuai jika manusia percaya benar dan salah maka sifat mendua cenderung di miliki oleh diri si makhluk tersebut..
apakah tidak bisa jika di menjadi kan dua hal, dlm hal ini benar dan salah, menjadi satu kesatuan..
salah satu contoh yang sering terjadi adalah: benar dan salah masalah sudut pandang seseorang melihat-nya dari sisi mana?


salam meracau

Anonymous said...

betul sekali mad, saya setuju tidak ada ciptaan ALLAH yang sia-sia...(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali Imran 191)

tapi kita berusaha untuk tidak sia-sia bukan?...Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya (Al Kahfi 104)

Anonymous said...

radi said:
nya ceuk urang mah pernyataan maneh euweuh artina, jadina meracau...hanya permainan logika saja...

radi reply :
betul sekali mad, saya setuju tidak ada ciptaan ALLAH yang sia-sia
and also:
tapi kita berusaha untuk tidak sia-sia bukan?

paragraph pertama mengesankan tindakan meracau adalah hal yang sia2 dan kita berusaha untuk tidak sia2..

urang lieur keneh apakah tindakan meracau (asumsi kita sepakat idiom yang dipergunakan)..adalah hal yang sia2? apakah terbuka kemungkinan meracau menjadi sebuah prolog dari perbincangan yang nantinya akan mengimplikasikan hal yang mungkin serius??

salaam....

Anonymous said...

ada dua kata..meracau dan sia-sia...meracau yang sia-sia? berarti ada meracau yang tidak sia-sia...

racauan anda memang tidak ada artinya...tapi implikasinya/bahasan lanjutannya mudah-mudahan tidak sia-sia...