Wednesday, April 26, 2006

Hitam


Setelah bersama kemudian sendiri. Setelah hidup kemudian mati. Berjalan menyusuri kelam. Berjalan tanpa arah karena cahaya sebagai panduan masih menghilang. Di setiap gelap tidak ada cerita karena hanya satu warna, hitam. Kalaupun ada membosankan memang. Bayangkan saja ketika semua lembaran berwarna hitam. Tidak ada warna lain mampu tergurat, sia-sia saja ketika satu persatu hadir mengisi. Memaksa bangunkan jiwa yang telah mati.

Satu hal, sebuah ego yang teramat besar. Sebuah kesalahan diri yang merasa kesalahan adalah milik orang lain dan Tuhan. Sebuah kekecewaan dan penerimaan ketidakadilan. Kemarahan atas takdir. Sedikit penyesalan mungkin.

Mungkin saja hitam itu setelah begitu banyak warna mencoret-coret lembaran kehidupan. Bertumpuknya warna ternyata tidak selalu membawa keindahan. Ketika komposisi warna tanpa aturan maka hasilnya kotor dan muram. Ketika tidak ada kesadaran untuk mengganti lembaran. Ketika masih merasa suci ternyata warna-warna telah menumpuk, lapang ternyata telah penuh di setiap ruang.

Sebuah pandangan yang meniadakan kebaikan. Pemikiran tentang halalnya keharaman. Satu persatu pigmen putih berganti pigmen warna-warna dari kuning, hijau, biru, merah, coklat kemudian hitam. Ketika dulu cahaya itu datang dan sifat zat sifat diri memantulkan apa yang dalam hati dan jiwa kemudian tercermin dalam perilaku sebagaimana apa yang dilihat sebagai warna. Dan ketika cahaya itu menghilang, dan lembaran mulai menghitam maka lengkaplah sudah kekelaman.

Lembaran hitam, tidak ada hal yang bisa dibaca. Mungkin dalam gelap kita telah berjalan menuju kalimat terakhir. Mungkin saja berputar-putar dan berkubang dalam lembah nista. Sepertinya tidak ada jalan lain kecuali berarti mati setelah itu hidup.

3 comments:

Pecintalangit said...

lets make things better! ( kayak slogan sebuah merk lampu ya???!!)

Anonymous said...

ada yg bilang ...
sejarah terus berulang
dan aku... lbh bodoh dr keledai..
jatuh dilubang yang sama more than twice,,,,
spertinya...dosa ini tak kan berhenti..hati ini..lebih hitam lagi..
bukan karena tak ada cahaya..
tetapi karena tak mampu lagi memantulkan cahaya...
.....please lighten up my soul...

sepoi said...

karena sumber cahaya memang tidak pernah redup, maka singkap tudung-tudung kegelapan...