Monday, September 04, 2006

ziarah

Ashok: "Adakah nasib yang lebih baik dari raja ?"
Pendeta: "Peziarah, yang berhasil menyelesaikan perjalanannya".
-ashoka-

Sepertinya pergi dan pulang adalah hal yang sama. Tentang mencari, tentang perjalanan. Hal yang tampak linear namun sebenarnya berputar. seperti bumi, terbentang lurus saat menjejak tapi bulat dari sudut angkasa.
Hidup, seperti awal kemudian akhir. Namun sebenarnya akhir adalah awal. Hidup yang berpeluh namun akhirnya mati, kemudian hidup. Seperti seorang tua, setelah merasa semuanya sudah berhasil ditemukan, apalagi yang dicari: setelah itu pulang. ingin menikmati masa seperti saat dibuaian sang ibu...pulang.
Adakah sia-sia?...tentu saja ada tafsir disana. Ada penilaian: materi dan rohani. Tapi yang lebih penting adalah proses...hal yang sangat manusia. Meski akhir akan akan kembali ke awal, seakan-akan nol. Namun menafikkan proses seperti menghilangkan kehidupan itu sendiri,...manusia.
Sehingga pergi dan pulang adalah perjalanan itu sendiri, proses. Hal yang sepertinya belum dan tidak akan berhenti. Seperti bumi, seperti tidak berujung. Ia berputar kita mengitar.
Tafsir yang paling baik sepertinya adalah berziarah. Ia bepergian, mencari tempat untuk pulang, baik tubuh maupun jiwanya. Adakah selesai...mungkin, setelah bumi berhenti berputar, dan kita tetirah. Saat titik awal dan akhir kita temukan dan diperlihatkan-NYA...saatnya ziarah.
Bandung 1 September 06

No comments: