Wednesday, November 15, 2017

Istirahat, Bung


I have seen this once before
I have felt these colors
I have known you for so long
When we ran in circles.
- Toe to Toes, Mastodon -

kehilangan seorang kawan artinya akan ada potongan-potongan ingatan. dan musim penghujan kali ini menambah drama atas kenangan. saya kehilangan seorang kawan dan rekan kerja. kawan yang sering saya panggil Bung. panggilan yang hanya saya sebutkan untuk kawan berdiskusi, berlatih tanding argumen liar sebagai pemanasan sebelum kita bertugas merangkai cerita guna laporan-laporan program. saya kehilangan seorang bung. saya mengenalnya tidak lebih dari dua tahun, namun sebagaimana yang dirasakan rekan kerja lainnya di sini...mungkin singkat tapi padat.

seorang bung yang sama-sama pengguna setia transportasi umum, selalu berjalan gontai dengan tas jinjing penuh buku seperti tidak menghiraukan dunia yang kacau balau. seorang bung yang setia dengan buku-buku novel untuk mengasah imajinasinya, imajinasi atas versi lain dunia sekitarnya. seorang bung yang penikmat wafer coklat klasik berlogo superman. sehabis makan siang dia selalu membeli tiga, dia berikan satu untuk saya dan satu untuk kawan lainnya. seorang bung yang dalam perjalanan ke kantor seringkali mampir ke indomaret, membeli makanan namun menyelipkan satu dua pernak pernik seperti kaca pembesar, atau buku tulis dengan sisipan kalimat-kalimat bijak di setiap halamannya. barang-barang tersebut dia simpan di mejanya sehingga penuh dengan pernak pernik, tumpukan buku dan dokumen.

meja itu kini sudah dibersihkan. tidak akan ada lagi orang-orang yang lalu lalang kemudian singgah sejenak di mejanya, sekedar melempar canda dan humor subversif, dan kemudian kita tertawa bersama. menertawai kehidupan dan pekerjaan lebih tepatnya. mungkin itu kebaikan terbesar yang dia berikan untuk orang-orang di sekitarnya. dia berikan dengan sederhana, sedikit keceriaan bagi orang-orang yang memiliki cap berbagai deadline dan target pekerjaan di kening masing-masing.

bung don, apakah seorang rekan kerja yang juga seorang kawan semacammu akan sulit tergantikan? seorang yang punya passion untuk menulis laporan adalah hal yang ganjil. titik awal yang saya ingat adalah di suatu sore menjelang masa periode kerja habis di kantor lama. saya yang sudah pasti mendapat pekerjaan di calon kantor baru ditugaskan mencari staf yang pekerjaan utamanya adalah menulis..laporan. saya lihat bung di ujung lain. entah kenapa saya merasa bung adalah orang yang tepat. meski hanya mengenal selintasan, saya hampiri saja....dan begitu seterusnya. bung, kita masih ada tugas besar di awal tahun untuk membuat dua laporan penutupan dan satu laporan tahunan. saya mungkin boleh meminjam semangat itu, semoga paripurna.

saya sudah melihat bung terakhir saat dimandikan, saya ikut menyolatkan, dan saya mengikuti prosesi bung di pemakaman. saya juga sudah mengirim al-fatihah. entahlah apakah saya sudah menunaikan tugas dengan baik sebagai seorang kawan. bung pasti jika berjumpa dengan-Nya sudah menyampaikan permintaan untuk menjaga anak pertamamu yang masih dalam kandungan. 'anak yang sudah memiliki nama khas padang yang ganjil yang pasti kalian tidak suka mendengarnya' katamu. semoga keluarga kecil bung selalu dalam lindungan-Nya.

selamat beristirahat panjang Bung Don. mungkin kita sedang atau akan berjumpa (kembali) di versi-versi lain kehidupan sebagaimana imajinasi bung. saya harap diskusi-diskusi makan siang itu juga ada di cerita-cerita tersebut. semoga potongan-potongan kenangan bisa saya rawat dengan baik. Allahummaghfir lahu, warhamhu, wa ‘aafihi wa’ fu’anhu.

*untuk Donny Alverino (35 th), meninggal subuh 14 November 2017.


3 comments:

ketut-santrawan said...

Hallo...ini tulisan ttg Donny Alverino yang kuliah di UI dan S2 di Berlin ya??? Tolong info ke email k_santrawan@yahoo.com Terimakasih sebelum. 🙏

Yusuf Sulaiman said...

tetiba ingat bung Donny, dan bang Radi

indri said...

Sorry apa benar ini almarhum donny yang sekolah di labschool?