Friday, June 02, 2006

pagi di belakang rumah di balik jendela kamar

rindu saat pagi dalam balutan dingin dibangunkan senyum mentari dengan cahaya malu-malu di ufuk timur...

satu alasan ketika jakarta tidak kunjung membuat betah...

lukisan-Nya adalah tafsir tanpa batas, seni yang bukan hasil imajinasi, Mahakarya yang menghabiskan kata-kata sang kritikus seni...







2 comments:

Anonymous said...

itu gambar di belakang kosan pak mulyono? kayaknya kagak ada sawah dah...hahaha. nice poem.

sepoi said...

dibelakang rumah di bandung, kang...di kosan pak mulyono mah, pemandangannya warung bambu dan ibu-ibu muda..heueheu..