Friday, September 12, 2008

sana

semua pasti mati meski kematian memang sulit dipastikan, terutama bagi fatalis atau juga alibi seorang perokok. tapi kematian memang sepertinya bisa ditunda. bagi sejumlah negara miskin kematian tertinggi terjadi pada bayi dan anak-anak sementara penduduk negara maju menikmati masa tua cukup lama. pendapatan tinggi juga berarti gizi yang lebih baik, pendidikan yang lebih berkualitas dan akses fasilitas kesehatan yang lebih mudah.
rekayasa kehidupan memang seperti mendekati Pencipta Kehidupan. mungkin seperti mengurangi kuasaNya. ilmu pengetahuan pelan-pelan membuka misteri yang dulu jawabannya kita serahkan pada keyakinan.
atau mungkin kebenaran agama memang tidak menyerupai kesimpulan umum. tapi akibat rasa kesendirian, dari getar-getar bahwa setiap individu punya peta berbeda dalam membuka jalan yang sebenarnya gelap meski satu detik atau satu mili ke depan. sehingga generalisir keyakinan memang tidak perlu. karena kita dengan pemuka agama atau ilmuwan sebenarnya punya jarak yang sama kepadaNya.

3 comments:

Anonymous said...

Saya pernah menulis soal ini, meski dalam kemasan yang lebih dangkal. Coba lihat di sini: http://daus.trala.la/2007/07/07/menunda-kematian/

Gimana bro di sana?

sepoi said...

@daus: suka merendah si akang mah...baik alhamdulillah, cocoklah suasananya buat belajar...

Pecintalangit said...

Dengan Kuasa Tuhan melalui kepandaian dan pengetahuan manusia, bermacam upaya telah sedang di lakukan untuk membuat semuanya lebih ”baik dan mudah” (?) dengan beragam teknologi, penemuan serta life style, kebijakan, dan kemudahan masyarakat untuk mengakses suatu fasilitas ... dll. Maka salah satu implikasi yang bisa kita lihat adalah perbedaan angka harapan hidup -dengan beragam variabel dan indikator di dalamnya- antara negara maju dan negara miskin

Hmmm...Terlepas dari konsep ajal dan mati, sesuai dg apa yg di katakan Al Ghazali bahwa yang paling dekat dg manusia adalah kematian, dan setiap orang dalam segala situasi dan kondisi apapun telah diberi kesempatan yang sama untuk merasakan kematian..untuk di sapa Izrail. Maka... Selamat datang mati..