(in 1913, Wittgenstein decided to live for two years in Norway on his own to meditate and work on logic. Russell tried to dissuade him)
Russell: "It will be dark"
Wittgenstein: "I hate daylight"
Russell: "You'll be lonely"
Wittgenstein: "I prostitute my mind talking to intelligent people"
Russell: "You're mad"
Wittgenstein: "God preserve me from sanity"
Russell: "God certainly will!"
-Introducing Wittgenstein by Heaton and Groves-
marquez, masih adakah seratus tahun kesunyian untukku?
1 comment:
Peradaban yang riuh, hal yang dunia, hal yang manusia --dalam kebutuhannya akan ruang; fisik, psikologis, sosial dan terutama spiritual--.
Paul Tillich (di buku Eternal Now), pada bagian akhir bab Loneliness and Solitude, mengatakan : Let us dare to have solitude, to face the eternal, to find others, to see ourselves.
Yeah, untuk menemukan dan melihat diri kita sendiri, rangkaian hening yang berujung pada Tuhan.
Post a Comment